Bahasa Indonesia
English
Bentuk tiang lain adalah Tiang Salek, dimana terdapat antara tiang pembatas bilik yang dilapisi kain samin, pada tiap tiang dibagian atas terdapat rasuak, yang melambangkan pahatan pengunci. Antara Rasuak dan paran, yang pada umumnya menggunakan sistim pahat pengunci dan tidak memakai paku, memperlihatkan sistim adat minang yang teguh. Adat yang tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan. Pada dinding luar yang tidak diukir, dilapisi dengan anyaman bamboo halus bagian dalamnya, dan lapisan keluarnya dengan sasak. Diantar sasak terdapat singok sebagai jendela pengintai dari dalam bilik, namun tidak kelihatan dari luar.
Selain itu terdapat pula Tiang Temban, pada posisi yang berhadapan dengan tiang Simajolelo fungsinya dalam istiadat Minangkabau dalam Istano adalah deretan tiang dimana pihak tamu–tamu memposisikan diri duduk bersila. Pada posisi yang lain terdapat tiang dapur yang dihiasi dengan sasak dan ruyung. Konsep sifilosofisnya adalah bahwa di dapur ini segala yang dibawa tamu diperiksa jika terjadi keburukan, tidak boleh disebut ditempat ramai dan didiamkan saja. Selain itu ada pula namanya Tiang tepi, tempatnya dideretan paling depan sebuah rumah gadang, dilapisi dengan bahan warna warni yang berukir indah yang menghiasi keberadaan.